MENGEJUTKAN !! BEDASARKAN PENELITIAN DARI JEPANG!!! Tahukah Anda...!!! Jenis Makanan Ini 1000 Kali Lebih Berbahaya Daripada ROKOK!!! Baca Selengkapnya Dan Share....

Jepang yaitu salah satu negara yang menjunjung tinggi kesehatan, namun Jepang sendiri adalah negara dengan angka kematian oleh kanker tertinggi. Menurut data tahun 2012, setiap tahun ada 360.000 orang yang meninggal akibat kanker. Demi mencegah hal ini, banyak orang yang berhenti merokok serta menjaga makanan yang mereka makan, namun kenyataannya, banyak makanan yang kita anggap biasa ternyata mengandung sel karsinogen penyebab kanker. 

Berdasarkan riset penelitian dari Jepang, kentang dan makanan goreng yang berminyak mengandung acrylamide yang tinggi, tentu saja itu yang menyebabkan kanker bila sering dikonsumsi. Media berita Jepang Livedoor membuat list makanan yang tidak bisa kita konsumsi bila ingin menghindar dari kanker. 

 1. Keripik Bawang 

 Acrylamide yang menyebabkan kanker terkandung banyak dalam keripik bawang yang sering kita jadikan cemilan di saat senggang.

2. Kentang Goreng 

 Kentang goreng juga mengandung banyak Acrylamide, bahkan lebih banyak 1. 5 kali lipat daripada Keripik bawang. Tidak peduli apakah itu kentang hasil dari buatan sendiri atau dari restoran fast food, semua mengandung zat ini.

3. Kue dan Desert Lainny

 Gandum yang dipanaskan dalam suhu yang tinggi untuk membuat kue, akan membuat gandum mengandung acrylamide sebesar keripik bawang. Pilihlah kue yang di buat dengan suhu rendah akan jauh lebih bagus.

4. Kopi Insta

 Biji kopi dan daun teh juga mengandung acrylamide yang padat. Saat disajikan ke dalam minuman, tentu saja kopi serta teh mengandung acrylamide

Acrylamide tidak hanya menyebabkan kanker, dia akan menyerang sistem saraf kita jika dikonsumsi sangat banyak. Substansi ini bisa ditemukan di dalam tembakau juga. Meskipun seseorang sudah berhenti merokok, akan lebih baik juga berhenti mengkonsumsi makanan – makanan di atas.

Makanan minuman di atas termasuk dalam daftar kesukaan anak – anak, bahkan orang dewasa… Jadi bagaimana ya?

sumber : http://www.sehatsejatra.com/